Visi KPPA Tunas |
"Mencetak perempuan-perempuan cerdas, bijak dan bahagia"
Dalam setiap program dan kegiatannya, KPPA Tunas selalu mengacu pada visi yang telah diniatkan oleh para pendidinya.
Banyak cara yang bisa dilakukan agar ibu bahagia menjalani peran-perannya yang begitu mulia tetapi berat tanggung jawabnya.
Bukan hal mudah untuk selalu menghadirkan rasa bahagia di tengah kesibukannya mengelola rumah tangga dan keluarga yang sangat berpotensi menghadirkan kejenuhan, kejengkelan bahkan kemarahan.
Berikut 4 tips agar ibu bahagia:
1. Membaikkan hubungan dengan Allah.
Bahagia identik dengan hati yang tenang, sedangkan ketenangan bersumber dari Allah.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Terjemah QS. Ar-Ra'd:28)
2. Menunaikan hak pribadi.
Sebagai seorang ibu, sering sekalai melalaikan hak diri sendiri dengan alasan tidak sempat. Hampir semua ibu mengutakanan menunaikan hak suami dan anak-anaknya, sedang untuk diri sendiri menunggu jika ada sisa. Sungguh mulia kasih sayang seorang ibu, hanya saja pengabaian yang terus menerus bisa menyebabkan ketidak bahagiaan, merasa sedih karena belum tentu suami dan anak-anak memberikan perhatian untuk memenuhi hak-haknya.
Sangat dianjurkan seorang ibu memiliki "Me Time" untuk membahagiakan diri. Manfaatkan me time itu untuk hal-hal yang membahagiakan diri dan bermanfaat, misalnya dengan membaca atau aktivitas yang sesuai dengan passion, seperti menulis, merawat taman, membuat bunga, dll.
Membuat ketrampilan bisa dijadikan alternatif kegiatan saat Me Time |
3. Menunaikan hak keluarga.
Saya percaya dan sudah membuktikannya: ketika seorang ibu memberikan perhatian dan menunaikan hak suami dan anak-anak dengan sebaik-baiknya, dengan ikhlash dan penuh kasih sayang, maka hal itu akan kembali kepada dirinya. Tidak perlu repot menuntut suami dan anak-anak, karena tanpa dituntut, mereka dengan tulus akan memperlakukan kita dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan perlakuan kita.
Membuat makanan kesukaan suami atau anak-anak sebagai salah satu wujud menunaikan hak mereka dengan cinta. |
4. Bermasyarakat.
Sebagai makhluk sosial, kita butuh bermasyarakat. Saling menghormati, mengisi, membantu. Banyak kesempatan yang bisa kita ikuti atau ciptakan.
senam bersama ibu-ibu, sehat, bugar, bahagia |
KPPA Tunas telah melaksanakan program kemasyarakatan yang sangat disambut baik oleh ibu-ibu, di antaranya senam bersama, kelompok wanita tani dan pelatihan ketrampilan wanita.
KWT Tunas sedang belajar hidroponik |
Saat ini baru menjangkau wilayah yang ada di sekitar tempat tinggal para founder, yaitu kecamatan Rajabasa, Kemiling dan Langkapura, ketiganya ada di wilayah kota Bandarlampung.
KPPA Tunas ingin mengajak sebanyak-banyaknya ibu untuk mewujudkan visi yang telah dicanangkan, mencetak perempuan-perempuan cerdas,bijak dan bahagia.
Pas baca tips yang pertama langsung merenung, suka sama kalimat ini Mba "Perbaiki hubungan dengan Allah"
ReplyDeleteitu sumber segala bahagia, dan pertama yang harus dicurigai saat hati gulana
ReplyDeleteWahhh aku pengen masak dan buat kreasi sama anak anak. Gak sabar wkwk
ReplyDeletesama bapaknya anak-anak dulu he he he
DeleteSemoga ibu ku bisa merasakan bahagia di usia senjanya. semoga umi neny juga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia, untuk bisa terus berkarya menebar manfaat dan kebaikan.
ReplyDeleteAamiin, terimakasih, semoga Akang Putra dan keluarga selalu dalam lindungan dan bimbingan Allah
Deleteini. Leantoro ya... make akun nya istri. kesehatan lahir dan batin itu yah namanya.. mantab secara fisik sehat secara batin sehat, secara psikologi sehat.
ReplyDeleteHidup berimbang, karena fisik dan jiwa tidak terpisah selama disebut hidup, saling mempengaruhi
DeleteUmi, aku ada komunitas yg konsern sama permasalahan remaja putri. Boleh y kapan2 berkolaborasi. Sangat menginspirasi buat legiatan komunitasku.
ReplyDeleteUmi, aku ada komunitas yg konsern sama permasalahan remaja putri. Boleh y kapan2 berkolaborasi. Sangat menginspirasi buat legiatan komunitasku.
ReplyDeleteLuar biasa umi, ini benar - benar menginspirasi. Bahwa bahagia dicapai bila kita mengenal-Nya, dan memenuhi kewajiban kita tanpa lûpa untuk tetap ''me time bahagia''
ReplyDeleteSukses ya umi..