Monday, February 19, 2018

Mengambil Pelajaran dari Diskusi yang Tidak Efektif


Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah (KBBI daring).

Diskusi berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu (Wikipedia Indonesia).

Prinsip dasar diskusi, antara lain:

* Menghindari debat kusir/ perselisihan tanpa alasan yang jelas.
* Menyanggah/menolak pendapat orang lain harus didasari argumentasi yang kuat dan meyakinkan.
* Setiap peserta dituntut aktif.
* Tidak ada pemenang dalam diskusi, yang didapat dari diskusi adalah mufakat dari berbagai pendapat.

Unsur-unsur diskusi:

1. Materi : merupakan masalah yang dibahas untuk dipahami, diketahui sebab-sebabnya, dianalisis, dicari solusinya, diambil keputusan yang tepat sesuai keadaan dan kebutuhan.

2. Manusia: moderator, notulis, peserta, penyaji.
Moderator bertugas membuka, membacakan tata tertib, memperkenalkan notulis dan penyaji, mengarahkan dan mengatur arah pembicaraan, menyampaikan kesimpulan, menutup diskusi.
Notulis bertugas mencatat hal-hal penting dalam diskusi, baik teknis maupun materi pembicaraan.
Peserta bertugas mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, bukan sekedar pendengar, melainkan juga memberikan tanggapan, pertanyaan, dll.
Penyaji bertugas menjelaskan isi permasalahan dalam bentuk makalah.

Bagaimana sebuah diskusi disebut efektif?

Efektif artinya berhasil guna, ada efek/pengaruhnya, terutama bagi peserta diskusi.

Diskusi efektif terkait erat dengan komunikasi yang efektif. Beberapa hal yang harus dilakukan agar hal tersebut tetap bertahan dalam diskusi adalah dengan memastikan hal yang disampaikan jelas dan spesifik serta mendengar secara efektif, menerima tanggapan dari orang lain secara terbuka, jujur serta bertanya untuk mengklarifikasi apakah informasi yang diproses pendengar benar atau tidak.

Bagaimana kalau forum diskusi menggunakan fasilitas WA? Tidak ada tatap muka? Tidak hadir dalam waktu yang sama? Dengan peserta yang sebagian besar belum dikenal?

Dari beberapa kelas kulwap yang pernah saya ikuti, peraturan yang diberlakukan adalah kesepakatan untuk online di waktu yang telah disepakati. Jujur, saya sering tidak bisa konsisten dengan  hal satu ini, mengingat aktivitas di dunia nyata yang sulit dijadwalkan. Itu sebabnya saya tidak memberlakukan hal tersebut. Mungkinkah ketemu waktu yang sama dari 257 orang yang ada di grup?

Dari uraian di atas, kita bisa mengevaluasi kualitas diskusi di grup WA Tunas yang sudah dimulai sejak 12 Februari 2018.

Awalnya ditawarkan 6 grup diskusi via WA, karena ada satu grup yang telah memenuhi kuota, yaitu 257 orang, maka ditambah satu grup lagi yang peminatnya melebihi kuota grup WA. Sedangkan grup ke delapan, sempat terbentuk, tapi segera dihapus karena di grup sejenis, ada beberapa yang mengundurkan diri.

7 grup dengan anggota minimal 55 orang maksimal 257 orang.

Kira-kira, dari jumlah pesertanya, efektifkan diskusi yang berlangsung?

Untuk memenuhi unsur diskusi: moderator, notulis, penyaji, saya upayakan dari masing-masing grup, tapi sampai saat ini belum efektif berjalan. Ha ha, saya jadi ingat candaan dengan teman-teman, kalau mau memberi ide, bersiaplah melakukannya sendiri. Akhirnya, sampai saat ini saya rangkap jabatan: admin grup, moderator,notulis dan sekaligus penyaji untuk 7 grup diskusi WA.

Kalang kabut?

Ya, kalau saya mau mengapresiasi dan mengikuti keinginan semua anggota grup. Tapi saya cukup realistis, mengingat grup diskusi ini dibuat sebagai sarana saya dan peserta lain saling sharing pengalaman dalam kehidupan berkeluarga, sebagai sesama perempuan.

Saya berharap, dari grup diskusi ini, peserta tetap mendapatkan sebuah efek/ pengaruh/ manfaat dari tema-tema yang didiskusikan. Baik itu menambah wawasan, menambah kesabaran karena termotivasi pengalaman peserta lain dan bersemangat untuk meningkatkan kualitas diri sebagai perempuan yang berperan utama dalam melahirkan generasi bangsa yang berkualitas.

3 comments:

  1. Aku sebenrnya pengen jd relawan diskusi, mi. Tapi aku gak bisa bagi waktu sama yang lainnya. Beginilah kurangnya saya😥

    ReplyDelete
  2. Aku sebenrnya pengen jd relawan diskusi, mi. Tapi aku gak bisa bagi waktu sama yang lainnya. Beginilah kurangnya saya😥

    ReplyDelete
  3. Terima kasih, niat sudah ada, semoga suatu saat nanti bisa

    ReplyDelete